Photo: Erwin Sitorus ( www.erwinsitorus.com)
Matahari-matahariku,
Aku tahu, aku bukan ibu yang baik untuk kalian. aku bukan ibu yang nampak manis dan bijak dalam iklan2 di televisi. aku tidak bisa menjahit baju untuk kalian, memasak makanan bahkan untuk sekedar menemani kalian tidur ataupun membacakan buku cerita untuk kalian. sungguh anakku, aku bukan ibu seperti Masyitoh dalam cerita Sulaiman atau ibu yang bertelapak kaki surga. AKu hanya perempuan yang kebetulan melahirkan kalian dari rahimku yang selalu penuh dengan belatung-belatung pertanyaan kegelisahanku sendiri.Tetapi Matahari-matahariku aku ingin menulis sedikit saja untuk kalian.Pada suatu hari nanti, jika aku sudah tidak bisa selalu memeluk kalian, debu tubuhku sudah menyatu bersama bintang-bintang ( hey ingat kalian tidak boleh menangis dan jangan pernah menguburku jika aku mati, bakar tubuhku dan lemparkan abunya ke udara sehingga jika kalian rindu aku, kalian cukup melambai pada bintang ) aku hanya ingin kalian selalu ingat satu hal, selalu jaga ALAM PIKIRAN kalian.
Karena Alam Pikiran kita adalah alat yang sangat luarbiasa, didalamnya kita menciptakan, menentukan, melahirkan bahkan membunuh seluruh konsep, hukum, kaidah dan pengetahuan yang kita miliki tanpa memperdulikan tatanan nilai-nilai yang ada.. Didalam alam pikiran kita terdapat kesadaran yg esensial dalam hal mempertahankan eksistensi pribadi kita sebagai manusia yang bersifat sangat egois, Kesadaran inilah yang sering kita gunakan untuk membentengi diri kita dari dunia luar.. Alam pikiran kita mampu membenarkan apa yang salah atau menyalahkan apa yang benar, atau menakar apa yang kita butuhkan sesuai dengan wawasan dan pengetahuan kita. Tidaklah menjadi masalah apakah takaran kita sesuai dengan standard yang ada atau tidak.. semua dapat kita ubah suai sesuai selera kita, sesuai dengan apa yang kita butuhkan untuk mengembangkan diri kita. Terlepas dari itu semua, Alam pikiran kita adalah karunia yang sangat tidak ternilai, tanpa pikiran.. kita tidak akan pernah menjadi diri kita sekarang ini, pribadi yang sangat unik dan tersendiri. Dunia menilai kita sesuai dengan nilai nilai dan norma yang kita miliki didalam alam pikiran kita, dan pengakuan ideal yang tertinggi yang bisa kita raih dari dunia adalah TIADA nya kepemilikan kepentingan kita terhadap alam pikiran sesama lain, HILANGNYA kepentingan itulah yang akan menjadikan diri kita terbebas utuh dari perselisihan nilai-nilai baik dan buruk yang sangat bersifat perseorangan. Pada saat kita tidak berkepentingan, justru alam pikiran kita memberikan sisi yang terbaik terhadap dunia, menghormati dan memberikan kebebasan bagi alam pikiran lain untuk berkembang tanpa membatasi atau menghambatnya.. justru membiarkan mereka berkembang seiring sejalan bersama alam pikiran kita secara harmonis dan bahu membahu. Kita harus mampu belajar untuk menghormati alam pikiran orang lain untuk mendapatkan kehormatan yang sama, kita harus belajar menerima dan mengerti alam pikiran yang berbeda untuk bisa mengerti persamaan.. Alam pikiran kita adalah alat yang terindah, gunakanlah secara bijaksana dan kita lambat laun akan mendapatkan pencerahan yang akan membuka diri kita ke tingkatan yang lebih tinggi dalam tatanan nilai kehidupan.
Matahari-matahariku,
aku tahu sekarang ini kalian mungkin tidak memahami tulisanku ini, tapi ada satu hal yang mungkin kalian tidak pernah tahu.aku, ibumu. Mencintaimu dengan seluruh hidupku dan matiku.Kalian adalah matahari-matahariku, udara tempat bernafasku. Dari kalianlah seluruh kekuatan hidup dan bertahan aku dapatkan. Dari kalian juga, aku belajar bahwa dunia boleh menghancurkanku tetapi aku tidak akan mati dengan semua keputusasaan. Kalian alasanku ada di dunia ini.
Cium paling sayang dari perempuan dengan otak separuh rusak dan bertatto kupu2 di tangannya.
Ibumu
ps: jika kalian nanti ingin memelukku , cukup pegang nadimu. itu aku. karena aku tak pernah jauh dari detakmu.
7 comments
pakde zaks says:
Feb 23, 2010
terima kasih bude. Otak separoh rusak aja sdh hebat apalagi otak tanpa rusak….
sylvia says:
Mar 3, 2010
Bude, thanks for the encouraging words, too bad last time me and leo were in Bali, we cant meet up.
but surely we’ll return. wait for you to come, while breathing the fresh ubud air..
love.
-SyL
jazzy says:
Jun 7, 2010
Ruar biasa, saya sampe merinding bacanya loh, buagussss tenan, salut , lanjutkan tulisan2 yang menawan ini, GBU, monik
widya says:
Jul 13, 2010
nice..
noMmy says:
Sep 3, 2010
Bude…
aku sampai berkaca2 membacanya…
betapa bahagianya anak2 Bude memiliki Ibu sehebat ini…
Mercy says:
Jun 5, 2011
Hiks hiks hiks …
LISA says:
Dec 9, 2011
Dear Bude…
baca tulisan bude membuat bergetar…membuat haru biru…walaupun belum pernah merasakan sebagai Ibu…
Tapi membaca tulisan2 bude, belajar memahami arti kehidupan yang hakiki…
Bude go a head…kita tunggu semua catatan2 bude untuk kami…
Love You Bude
Lisa