Cont…
Platonik2 itu ibarat orang ceting yang ogah kopdar karena akan merusak ‘emotional imaginery’ lawan cetingnya. Bayangkan kalau seorang cewe di ICQ udah termehek2 dengan lawan cowonya dan udah ngebayangin nge’date’ ama Keanu Reeves dan tapi begitu ketemu ternyata cowo itu aslinya kayak Gogon? Nah kali2 aja ye….si Gibran itu kayak Gogon jadi takut ketolak kl ‘pedekate’ real.Belum lagi resiko dijailin. Emang si Faluthi yakin kekasih sejati platoniknya itu bener2 cewe asli jaman dulu kan belum ada webcam yang bisa mendeteksi keaslian lawan ngobrolnya ? Sapa tau cowo nyamar …weeeeek! ( hayooooo..pada ngaku yg suka ceting sering nyamar2 juga kan? Hihihih…udah deh ga usah pada ngeles :p).Dan si Melo pasti kan sekolah di pasturan, semua cowo. Jangan2 dia jadi korban kekerasan seksual kakak kelasnya ala film Seven itu? Bisa aja loh, karena keliaran dan pembrontakan itu kan selalu tumbuh subur di sebuah kondisi yang tabu dan normatif.trus si Melo karena terluka hatinya cari kompensasi nulis hal2 yang ‘ideal’ itu. Jadi ya, kalau para penulis cinta yang agung itu hidup di dunia real, dunia yang tersentuh, belum tentu Gibran jadi pujangga gitu malah bisa2 dia jadi kayak Moamar Emka ala sana, bikin Libanon Undercover, dan Melo jadi guru agama tapi ngesidejob jualan stensilan Enny Arrow buat nambah belanja rumah.
Ada satu hal yang mendasar yg membuat saya yakin bahwa cinta sejati yg ala sorgawi untuk hubungan antar manusia lawan jenis itu ga ada adalah bahwa lelaki dan perempuan itu secara kodrati mempunyai satu insting berkembang biak yang disebut ‘birahi’. Andai manusia ga ada akal budi, maka manusia itu akan layaknya seperti srigala yang kala bulan purnama langsung “auooooooooooo” mencari lawan jenisnya untuk menyalurkan kodrati berketurunannya. Manusia itu punya akal budi untuk mengontrol itu semua, BUKAN MENGHILANGKAN!
Sebenarnya jika para platonik itu lebih bisa menjadi sederhana dan menerima semua kemanusiaan mereka, justru mereka akan menemukan semua yang dianggap ‘sejati’ itu. Ibarat orang mo piknik ke Bali, platonik2 itu adalah para piknikus yang ikut biro perjalanan. Semua sudah ada patokan2 tertentu , belum lagi mereka adalah orang2 yang kebayakan bawa koper untuk sebuah piknik. Jadi mereka justru akan disibukkan memikirkan bawaan2 dan aturan2 tentang sesuatu yang bernama piknik. Sebuah piknik yang harusnya menyenangkan dan menyantaikan malah jadi ribet. Karena setiap halte emosi yang dilewati akan dipertanyakan ” wah ini dimana ya , gimana ya bener ga ya bawa bajunya dll”. Mengalami cinta itu kayak orang backpackers aja, bawa barang seperlunya. Ga usah ikut tour, menikmati perjalanan di setiap halte2 pemberhentiannya. Menikmati ketika kehujanan di jalan,kalau uang habis ngamen dulu, trus di teruskan lagi yang penting ntar2 nyampe di Bali. Jadi justru dengan seperti itu arti sebuah piknik benar2 dinikmati.psst…memahami cinta itu seperti 8 orang buta memegang gajah, masing2 orang akan mempunyai definisinya masing-masing.jadi jangan memfasiskan cinta kedalam suatu bentuk baku yang ter EYD kan.karena Tuhan belum nyetak buku panduan baku Pedoman Mengenali Cinta Asli.Cinta ibarat perhiasan emas aja, kalau emas murni 24 karat itu malah gampang penyok karena terlalu steril terhadap gerakan tubuh pemakainya, jadi yang pas2 aja yang 22 karat or 20 an lah. ada unsur hitam tembaganya, karena justru itu yang akan memperkuat perhiasan itu terhadap gerak.Kita mengenali semua kebaikan kita justru saat kita mengenali semua keburukan kita.
Meski saya sayang sekali dengan dia itu saya tetap keukeuh sumekeh bahwa yang namanya cinta sejati itu hanya untuk Tuhan.Dia tidak hadir dalam sebuah keagungan luar extravaganza tapi Tuhan itu kayak serbuk2 embun yang hinggap dimana2 di setiap paginya, di setiap detil2 bumi pasti ada serbuk embun itu.kadang dia menguap di siang hari tapi akan selalu datang di setiap pagi.( ciyeeeeeeeh romantis bow!) Bahkan menurut Cobain, Tuhan itu bisa juga hadir dalam bubuk2 cocain.Partikel2 kecil beraroma Tuhan itulah yang kita harus apresiasi keindahannya.Ibarat Durian, Tuhan itu adalah essence asli durian yang trus dicampur sedikit2 ke berbagai macam makanan , dari permen , serabi, sampai es krim ( kali kalo ada yang berinovasi akan mencampurnya dng gado-gado). Jadi ya mas, daripada mumet neh cari2 malah ntar ga ketemu apa yang dicari mending nyanyi lagunya Bang Rhoma sama Rita Sahara ” yuk kita santai agar otot tidak tegang, yuk kita santai agar hati jadi riang”.Bukannya ga boleh serius siy..ntar ya kalau terlalu serius dan dipikir2 untuk sesuatu yang seharusnya dijalani, malah ntar ga ketemu2 karena terlalu sibuk mencari dan berpikir ( kalo ada pun pasti ala buku dan sinetron deyy…).Coba deh sesekali dengerin lagunya Travis :
We all try hard to live our lives in harmony
For fear of falling swiftly overboard
But life is both a major and a minor key
Just open up the chord
We all live under the same sky
We all will live
We all will die
There is no wrong
There is no right
The circle only has one side …
Namaste…
Ubud 2009