Goenawan Mohamad: Dunia yang dibangun Novi adalah serangkaian fatamorgana: yang tak berwujud, tapi hadir, tak tersangka-sangka, dan dengan demikian ajaib. Tapi bila ‘fatamorgana’ tak pernah dibangun sebagai sebuah panggung, tak kan lahir latar yang jadi tempat terjadinya cerita-cerita ini, diciptakan dengan efek yang fantastis. Sejak Danarto menulis “Godlob” dan cerita-cerita lainnya di tahun di akhir 1960-an, prosa Indonesia diperkenalkan dengan kisah-kisah magis yang tak pernah ada sejak zaman balai Pustaka di awal abad ke-20. Sejak Danarto, sastra dimungkinkan untuk bercerita tentang kehidupan yang ‘aneh’, yang tiba-tiba menyeruak dalam kehidupan sehari-hari.Novi meneruskan trend ini. Tapi saya rasa yang mendorongnya bukan kebutuhan akan fantasi, melainkan keakraban dengan fantasi itu – juga dengan melankoli: warna senja, malam, kematian dan perpisahan dominan dalam prosanya. Mungkin itu menyiratkan bahwa yang ajaib adalah sesuatu yang sementara, atau tak pernah dikenal, atau dilupakan, sebagaimana dongeng anak-anak dilupakan orang dewasa. Novi berusaha menangkap itu, dan seperti jurupotret yang penuh perasaan, mengabadikannya.

Petty S Fatimah, pemimpin redaksi majalah Femina :

Mengolah kata-kata agar bermakna dan punya nilai rasa bahasa yang pas adalah puncak kesenangan bafi seorang penulis. Novi dalam hal ini punya keunggulan daya imajinasi yang feminin dan dalam. Membuat karyanya unik tapi tetap mudah dimengerti’

Putu Fajar Arcana , Kompas : Cerpen-cerpennya menggali spiritualisme secara sublim.

TS Pinang, Penyair, Yogyakarta: Membaca kisah-kisah dalam prosa Novi, kita akan dibawa ke alam antara, alam ambang di antara dua dunia; sebagian orang menyebutnya fantasi, sebagian yang lain menyebutnya realitas magis. Kisah-kisah Novi diramu dari perasan air mata dan remang senja dalam bejana kesunyian dan pedih hati, resep yang lazim dalam tradisi ambang antara alam gaib dan dunia materi; tradisi yang—kita akui atau tidak—akrab dalam kehidupan kita sehari-hari di bumi nusantara ini, meskipun sering diingkari oleh otak kiri kita. Novi adalah seorang peramu yang baik, dan kisah-kisahnya dalam kumpulan cerpen ini merangsang kecurigaan bahwa kisah-kisah itu ditambang dari pengalaman penulisnya sendiri dalam menjelajahi relung-relung remang dalam dirinya; alam ambang yang sesungguhnya juga manifes dalam diri setiap manusia.

Sergius Sutanto, Filmmaker: “Setiap cerpennya mencengangkan. Bude Novi tidak saja melakukan penjelajahan hati, tapi juga menghembuskan nafas dan aroma yang disebut orang sebagai kejujuran lewat setiap cerpennya. Kata-katanya begitu halus, cantik, meliuk indah hingga membuat pembaca terhenyak : dari mana dia memperoleh keindahan itu semua ? Sebuah pencapaian eksistensi sebuah rasa yang membuat setiap filmmaker pun tergoda untuk menuangkannya ke dalam sebuah film eksperimental.”

Budhy Kazeth, Dosen Ilmu Komunikasi, FISIPOL, UGM :

Punya kepekaan yang luar biasa dalam menangkap dimensi-dimensi kecil yang samar yang ada disekitar keseharian yang nampak biasa-biasa saja dari luar. Mencoba menggambarkannya, tapi tak berhasrat mendefinisikan, apalagi mencoba memberi label ini dan itu.

Janoe Arijanto, CEO Dentsu.Strat : Dengan lugas, imaginasi kita diajak mengembara melintasi ruang-ruang baru kehidupan yang tak pernah kita jumpai sebelumnya. Di sinilah, Novi berhasil meyakinkan kita bahwa semesta sastra adalah hamparan maha luas yang tak pernah memasang pagar-pagar kreatifitas. Eksplorasi yang kaya akan kebaruan, segar dan cerdas. Tiap kisahnya banyak memancing dialog dalam diri kita sendiri .

Zeni Nugroho ,Petani organik & Seniman: Seperti seorang penyihir, Novi tak hanya menciptakan fantasi yang puitik, tapi juga memberikan sepasang sayap seperti kupu-kupu bagi pembacanya untuk menjelajah dunia ajaib yg ia ciptakan dengan teliti.

Oky Syeiful Harahap, Aktivis sosial: Noviana menuliskan berbagai kisah. Beberapa cerpennya tampak ‘liar’ sekaligus mengalir, lembut. Beberapa lainnya menunjukkan kegelisahan hati yang tak bermuara, memberontak kesana-kemari. Permainan metaforik yang menggelitik dan jahitan kata yang berkelindan indah. Tak pelak, cerita-cerita Noviana merupakan kisah yang jika kita membacanya, perasaan kita bak ditarik oleh penulis ke alamnya. Begitu kuat, begitu magis. Anehnya, tanpa sadar, kita pun menikmatinya.

Moch Satrio Welang, Sastrawan Muda Bali:Sebuah perwujudan ide – ide luar biasa akan kesatiran hidup yang diangkat dari pergulatan batin atas sekian lama perjalanan. Kisah – kisah yang berani dalam fantasi dan imaji, tidak saja indah dan romantis dalam penyampaiannya namun juga memiliki ruang perenungan yang begitu dalam. Membaca buku ini akan berakhir pada kenyataan bahwa Noviana Kusumawardhani adalah seorang wanita luar biasa yang dengan kebebasan imajinya, mampu menggenggam sejuta kehidupan.