Sudah lama Tuhan tidak nonton televisi. Tetapi entah kenapa hari itu tiba2 Dia mengajak Jibril mampir minum teh di sore hari sambil menyalakan televise. Tiba-tiba dari wajahNya yang semula santai damai seperti anak pantai itu mendadak Dia berubah. Jibril yang super sensi menangkap perubahan itu, dengan berhati-hati bertanyalah dia.
Jibril: ada apa Tuh? Kok galau?
Tuhan:Aku itu heran dengan manusia. Lihat ada gunung meletus. Tahu gak apa yang mereka bilang? Katanya Aku sedang marahlah, Aku sedang mencobanya lah. Coba masak mereka yang katanya memujiKu dan mengatakan Aku sebagai Maha Penyayang malah melakukan pencitraan2 terhadapku sebagai mahluk yang bengis. Emang Aku anak SMA yang sedang praktek kimia? Pakai percobaan2 segala.
Jibril: Tapi bukankah kalau gunung meletus mengeluarkan abu berton2 dan membuat segala kegiatan berhenti ?
Tuhan: heran kenapa kamu jadi ketularan bodoh seperti manusia itu? Abu itu sedang diperlukan oleh seluruh tanah untuk menyuburkan kembali. Lihat saja tanah itu sudah disiksa habis2an oleh limbah2 peptisida dan bermacam racun kimia yang seenaknya mereka muntahkan, belum lagi dikeruk gak karu2an. Kalau Aku tidak membagikan abu kepada tanah, bagaimana tanah itu bisa subur kembali menghidupi pohon yang manusia itu perlukan?
Jibril: Tapi bukankah banyak manusia yang akan mati karena itu?
Tuhan: Oalah Jib…Jib…kamu sudah sarapan belum? Kok otakmu mandeg gitu? Kan waktu manusia itu lahir sudah cap jempol denganKU bagaimana dan kapan mereka mati nanti? Terus ya…yang mereka bilang mati itu kan sebenarnya justru caraKU menyayangi. Aku kasih tiket duluan untuk pilih kapling di Kerajaan Langit ini. Piye tho kamu ini. Masak hal sesederhana ini saja ga mudeng. Lagipula ya kalau aktifitas mereka terhenti, apa susahnya berhenti sejenak. Mencoba melihat ke dalam diri mereka dan bilang “ apa yang sudah saya lakukan sebagai bukti cinta pada tanah yang memberi hidup ini?”. 5 menit saja. Mereka isinya rame hiruk pikuk…memfitnahku sebagai mahluk kejam dan pemarah.
Jibril : Tuh…mbok jangan mikir egois gitu…tuh lihat banyak anak2 yang kehilangan orang tua dan kehilangan pertanian. Coba piye kui Tuh?
Tuhan: Jika anak-anak itu mau bercakap langsung denganKU , yo pastine Aku openi ( hidupi) tho Jib . Wong Aku lho yang menciptakan mereka. Terus emangnya anak-anak itu milik mereka? Ora tho? Aku cuma titip ke mereka. Aku punya rencana sendiri buat mereka. That’s my secret….( doooooooooooooh…Tuhan enggres ki…). Mereka akan jadi anak-anak yang kuat, tabah dan mandiri jika mereka mau sabar dan iklas. Itu juga merupakan saringan alam , bagaimana negara itu dan orang-orang yang katanya memujiKu peduli pada anak yatim piatu.
Jibril : ( speechless)…
Tuhan: Gini lho ya…manusia itu paling suka melihat segala hal dari sudut pandang negative terhada segala hal yang berhubungan dengan kesedihan. Padahal kapan sih Aku gak kasih kebahagiaan setiap mereka AKu kasih kesedihan? Kapan Aku gak kasih siang sesudah malam? Kapan Aku gak kasih matahari sesudah hujan? Wis bilang ke mereka sana…santeeee saja mbak dan mas bro…
Jibril: Jadi saya harus ngomong apa dong ke mereka ? banyak nih rekues2 doa di inboxku.
Tuhan: bilang saja..kalau berdoa yang bener. Mereka selalu bilang “ Tuhan berilah hamba kesabaran dan kekuatan”…lah Aku beri mereka itu semua lewat hal-hal yang tidak mereka inginkan itu malah mereka memfitnahKu, marah. Katanya minta sabar dan kekuatan maka aku beri masalah , kalau mereka bisa menjadi sabar dan kuat kan berarti Aku kabulkan doa mereka kan? Jadi suruh mereka berdoa buat berterima kasih saja dengan apa yang sudah dan masih mereka miliki…Paham?
Jibril: Ciyeeeeeeeeeeee….yang gaul ikutan instagram
….
Dan channel TV pun diganti American Idol karena Jibril penggemar Jeniffer Lopez.
Ubud, 2016